MTsAl Anwar Sarang didirikan oleh KH. Maimoen Zubair pada Tahun 2003 MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN AL-ANWAR. Setelah dirasa cukup untuk menimba ilmu, akhirnya Mbah Moen kembali ke Sarang dan mengabdi kepada masyarakat di sana. Gondanrojo, Desa Kalipang RT 02 RW 01 Kec. Sarang Kab. Rembang 59274 Telepon 081390106519 Email info
Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mendidik para generasi penerus bangsa menjadi manusia yang bertaqwa, berilmu, dan berakhlak baik. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal memiliki banyak pondok pesantren ternama adalah Rembang. Rembang sendiri merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Apa saja daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang, berikut informasi selengkanya. Pesantren di Rembang Di Kabupaten Rembang, ada banyak pondok pesantren yang tidak hanya terkenal di Jawa tengah, melainkan seluruh Indonesia. Para kiai pemimpin pondok pesantren di kabupaten ini tidak jarang didatangi para petinggi negara untuk dimintai nasehat dan petuah. Rembang adalah salah satu kabupaten di Jawa tengah yang menjadi tujuan banyak orang yang ingin menuntut ilmu di pesantren. Daftar Pondok Pesantren di Kabupaten Rembang Berikut ini beberapa profil pesantren di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Rembang, baik salafiyah, khalafiyah, maupun kombinasi, yaitu 1. Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Siapa yang tidak kenal dengan Mbah Maimoen, ulama serta kiai besar yang mendirikan Pesantren Sarang atau PP Al Anwar. KH. Maimoen Zubair atau yang akrab dipanggil Mbah Moen selalu mendapat kunjungan dari berbagai petinggi negara bahkan bapak presiden. Pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dan sekaligus ulama NU panutan ini baru saja wafat dan membuat sebagian besar masyarakat Indonesia berduka. Pondok Pesantren Al-Anwar menggunakan metode salaf meskipun kini sudah tidak banyak pesantren yang masih menggunakan metode klasik tersebut. Terdapat 10 jenjang pendidikan untuk para santri yang mondok di Pesantren Sarang. Ribuan santri yang belajar di sini berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Pesantren Al Anwar terletak di Karangmangu, Kabupaten Rembang, nomor telepon 62 0356-411321. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IADaftar informasi untuk Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an LP3IA ialah milik daripada Gus Baha. Dimana pendidikan formal yang ada di pesantren ini ada Mts atau setingkat SMP dan MA atau setingkat SMA. Alamatnya berada di Sawah, Desa Narukan, Kec. Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Pondok Pesantren Kauman Pondok Pesantren Kauman didirikan pada tanggal 21 November 2003 oleh KH. M. Za'im Ahmad Ma'shoem. Pada awal pendirian, pesantren ini hanya memiliki 5 santri, yaitu 2 santri putra dan 3 santri putri. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah santri meningkat tajam. Pesantren yang berlokasi di Kauman Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang ini menyelenggarakan pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal tersebut meliputi MA Al Hidayat Lasem dan STAISA Kampus “U” Lasem. Sedangkan pendidikan non-formal di PP Kauman Rembang meliputi TPQ Kumala dan Madin Al Qawmaniyyah. 4. Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin PP Raudlatut Tholibin adalah daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang yang akan diulas berikutnya. Pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1942 oleh KH. Bisri Mustofa ini memiliki ciri khas yaitu nahwu shorof. Pada awalnya, pondok pesantren ini menggunakan sistem tradisional dimana kiai menjadi figur sentral. Namun, saat diasuh oleh KH Cholil Bisri serta KH Mustofa Bisri, sistem manajemen PP Raudlatut Tholibin berkembang dengan membuat yayasan bernama Al Ibriz’. Meski manejemen pesantren dikelola di bawah yayasan, kiai tetap berfungsi sebagai figur sentral yang memimpin serta mengambil keputusan. Materi kajian kitab yang wajib diikuti semua santri PP Raudlatut Tholibin diantaranya tauhid, nahwu, sharaf, fiqh, ushul fiqh, balaghah, tafsir alqur’an, hadits, ahlak/tasawuf, dan banyak lainnya. Pesantren ini berlokasi di tengah-tengah perkampungan warga dan tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Rembang tepatnya di Desa Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. 5. Pondok Pesantren Alhamdulillah Pesantren selanjutnya merupakan salah satu pesantren ternama di Rembang yang terletak di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang atau di Jln. Rembang-Blora 14 km. Pesantren ini didirikan oleh Ahmad Syahid bin Sholihun yang memiliki dua lokasi pesantren, yaitu pesantren putra di sebelah barat ndalem rumah kiai. Sedangkan lokasi pesantren putri di sebelah timur ndalem. Nama Pesantren Alhamdulillah konon karena beliau gemar sekali mengucapkan lafadz tersebut sehingga pesantren pun dinamai demikian. Para santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Alhamdulillah tidak hanya dibekali berbagai ilmu tentang Agama Islam melainkan berwirauaha. PP Alhamdulillah menyediakan berbagai kegiatan usaha dan keterampilan seperti konfeksi, peternakan sapi, budi daya jamur, tempat pembuatan tahu, mesin jahit dan bordir. Selain keempat daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang, masih ada puluhan pondok pesantren lainnya di kabupaten ini. Semoga hadirnya artikel yang memberikan kelengekapakn informasi ini bermanfaat!
Berita Bakal calon wakil presiden pasangan Joko Widodo Ma'ruf Amin, Selasa (4/9/2018), siang, mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Dalam kunjunganya, Ma'ruf Amin meminta doa dan dukungan dari para pengasuh dan santri pondok pesantren.
Pondok Pesanten Al Anwar 02 didirikan oleh KH Maemoen Zubair pada 30 Juli 2006 / 6 Rojab 1427 H dan diresmikan pada 7 Maret 2009 oleh Prof. H Muhammad Nuh, DEA yang pada saat itu menjabat sebagai menteri Informasi dan Komunikasi RI. Halaman Pondok Pesantren Al Anwar 02 Dulunya ketika masih awal berdiri Pondok Pesantren Al Anwar 02 masih menjadi bagian dari Lembaga Al Anwar 01 yang diasuh oleh KH Maimoen Zubair. Meskipun masih menjadi bagian dari Al Anwar 1, Al Anwar 02 memiliki perbedaan meskipun tidak kontras dari Al Anwar 01, yakni pelajaran yang diajarkan dikombinasikan dengan pelajaran – pelajaran umum berbasis kurikulum dari Kementerian Agama. Saat ini Pondok Pesantren Al Anwar 02 sudah menjadi bagian dari Yayasan Al Anwar 02 dimana didalamnya terdapat MI, MTs, MA & PP Al Anwar 02 yang di asuh langsung oleh putra pertama Syaikhina KH. Maimoen Zubair yaitu KH. Abdullah Ubab MZ. Pondok Pesantren Al Anwar 02 berlokasi di Dukuh Gondanrojo, Desa Kalipang, Kec. Sarang, Kab. Rembang, Prov. Jawa Tengah. Dari pondok yang awalnya hanya bangunan sederhana, kini semakin tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segi kuantitas santri maupun kualitas.
REMBANG Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang merupakan salah satu dari sekian kampus berbasis tafsir Alquran di Indonesia yang bergandengan dengan pondok pesantren, yang cukup tenar.. STAI Al-Anwar cukup tenar lantaran menjadi satu dari cukup jarangnya kampus dengan studi Ilmu Tafsir Alquran (ITQ) yang mengakomodasi mahasiswanya ke dalam pesantren.
Sebelum sinar matahari memerahkan cakrawala timur, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran berkumandang di seantero kompleks. Hanya azan dubuh yang mampu menyenyapkan kumandang Al-Quran itu. Dilanjutkan dengan salat berjamaah yang diikuti ribuan santri. Itulah suasana sehari-hari di Pondok Pesantren Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Usai menuaikan salat subuh, santri bersiap-siap mengikuti pendidikan. Begitu matahari timbul di ufuk timur, ribuan santri menyebar menuju madrasah. Sebagian memenuhi ruang untuk muhadharah kuliah umum. Yang lainnya menghafal pelajaran. Bagi para santri, waktu 24 jam terisi penuh, tiada jeda sejengkal pun. Siang sampai sore, tidak ada waktu yang kosong. Itulah kehidupan Ponpes Al-Anwar yang berada di Kampung Karangmangu, Sarang, Rembang. Al-Anwar didirikan KH Maimoen Zubair pada 1967. Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis KH Ahmad Syuaib dan KH Zubair Dahlan. Kelompok pengajian itu pada awalnya dilaksanakan di mushala. Pada perkembangan selanjutnya, kedua perintis tersebut mendirikan tiga kompleks bangunan, yaitu kompleks A, B, dan C. Kompleks B dikembangkan KH Abdul Rochim Ahmad menjadi Ponpes Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedangkan KH Maimoen Zubair –akrab dipanggil Mbah Moen, putra KH Zubair Dahlan– mengembangkan kompleks A menjadi Ponpes Al-Anwar. Latar belakang berdirinya pondok itu, disamping untuk melanjutkan kegiatan pengajian, juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan. Mbah Moen termotivasi mengembangkan pesantren karena kondisi masyarakat yang belum rutin menunaikan salat lima waktu dan minimnya kemampuan mereka membaca Al-Quran. Lambat laun, masyarakat menunjukkan perubahan. Mereka mulai sering pergi ke musala untuk mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan di sana, mulai salat berjamaah hingga dzibaiyyah puji-pujian kepada Rasulullah, yang dilakukan setiap malam Jumat. Ada anak-anak mereka yang akhirnya mulai menetap di musala. Semula, tidak banyak santri yang mengaji. ”Pada waktu itu, cuma ada belasan santri,” kata Ahmad Safaruddin, pengurus Ponpes Al-Anwar. Sehingga ruang di musala menjadi serbaguna tempat salat berjamaah, menginap, dan mengaji kitab salaf. Mbah Moen sangat anti pada sebutan kitab kuning. Sebab menyebut kitab salaf dengan kitab kuning adalah sebuah penghinaan. Para santri lantas menyebut mushala itu sebagai Pohama, Pondok Haji Maimoen. Empat tahun kemudian, musala itu tak mampu lagi menampung jumlah santri. Renovasi pun dilakukan dengan menambah bangunan di atas mushala, yang dinamakam Khos Darussalam. Juga dibangun sebuah kantor di selatan kediaman Mbah Moen atau Ndalem Syaikhina. Pada saat itu, Pohama bersalin nama menjadi Al-Anwar. Tahun 1973, dibangun lagi Khos Darunna’im. Pada 1975, dibangun Khos Nurul Huda, dan tahun 1980 didirikan Khos AF. Ada lagi bangunan lima lantai sebagai gedung serbaguna yang diresmikan Wakil Presiden Hamzah Haz pada 2004. Tahun 2005, dibangunlah Ruwaq Daruttauhid Ponpes Al-Anwar sebagai tempat pertemuan multaqo alumni Sayyid Muhammad Alawy al-Maliki Makkah al-Mukarromah. Hingga tahun 2009, Ponpes Putri Al-Anwar mengalami perkembangan pesat dengan 500 santri yang menetap dan dengan fasilitas 29 kamar, perpustakaan, serta enam auditorium. Dengan model pembangunan secara bertahap, Al-Anwar menjadi pesantren yang menyatu dengan rumah penduduk di kampung. ”Orang luar tak bisa membedakan mana santri, mana orang kampung kalau mereka sama-sama bersarung,” kata Safaruddin. Pada 2007, jumlah santri Al-Anwar mencapai lebih dari orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik Jawa maupun luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Lampung, bahkan Papua. Juga dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai SD/MI, SLTP, SLTA, sampai sarjana. Pada 1995, KH M. Najih Maimoen, putra Mbah Moen, yang juga alumni pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah al-Mukarromah, merintis pendirian Khos Darussohihain di bawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy al-Maliky. Juga didirikan khos sebagai wadah bagi santri-santri putri yang ingin menghafal Al-Quran pada 1996 di bawah asuhan Nyai Hj. Mutamimah Najih Maimoen. Kini menyebut Pesantren Sarang pasti merujuk pada Pesantren Al-Anwar. Sistem pendidikan yang diterapkan di Pesantren Al-Anwar adalah sistem salafiyah, di mana para santri wajib mengikuti pengajian masyaseh atau ustad, dengan pendekatan sistem bandongan bersama-sama maupun sorogan individual. Santri juga diharuskan mengikuti pendidikan muhadharah atau madrasah ghozaliyyah sampai tingkat aliyah. Kemudian melanjutkan ke Ma’had Aly selama dua tahun. Ma’had Aly adalah model pendidikan tinggi keislaman, yang secara khusus mengkaji khazanah keislaman klasik yang diperkaya dengan materi keilmuan kontemporer. Dengan model pendidikan yang diterapkan itu, lulusan Al-Anwar bisa melanjutkan ke Al-Azhar tanpa tes. ”Setiap tahun, ada santri Al-Anwar yang melanjutkan belajar ke Al-Azhar,” kata Safaruddin. Pendidikan muhadharah ditempuh secara berjenjang dalam enam tingkatan. Tingkatan inilah yang dipakai sebagai ukuran penguasaan santri atas materi yang bakal diberikan Mbah Moen saat membahas kitab di pesantren. Calon santri yang masuk pesantren diuji kemampuannnya, untuk kemudian ditentukan pada tingkat berapa dia mesti memulai. ”Ini terkait dengan kelas-kelas pengajian di pesantren,” tutur Safaruddin. Sedangkan madrasah ghozaliah, menurut Safaruddin, tidak terkait dengan pesantren, meski yang mengasuh dan memberikan pelajaran juga pengasuh pesantren. Materi pelajaran yang diberikan pun mengikuti apa yang diberikan di pesantren, yang semuanya adalah pengkajian kitab-kitab salaf. Menurut Mbah Moen, pesantrennya memang akan tetap mempertahankan model salafiyah. ”Sistem yang dijalankan sejak dulu memang tidak akan kami ubah-ubah,” Mbah Moen menegaskan. Dengan model salafiyah, menurut Mbah Moen, materi yang diajarkan bisa dirunut seperti rantai yang sambung-sinambung dari siapa ke siapa hal itu disampaikan. Soal ilmu, kata Mbah Moen, ada yang disebut naqli dan aqli. Yang bersifat aqli memang bisa berkembang, sedangkan yang naqli, menurut dia, adalah buah dari ijtihad. Hadis adalah soal tradisi Islam yang setiap negara punya syakaffah atau budaya yang cocok dengan kebiasaan setempat. ”Karena itulah, pengajaran salafiyah akan selalu dipertahankan,” katanya. Meskipun demikian, Mbah Moen tidak mengelak dari perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal itu, kendati secara tegas bakal mempertahankan nilai-nilai salaf, Al-Anwar juga mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama NU yang setingkat dengan SD, SLTP, dan SLTA, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsayafiyah, dan Madrasah Aliyah Al-Nawar. Ini bukan cuma untuk mempelajari ilmu umum, melainkan juga memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal keseimbangan antara iman dan takwa serta ilmu pengetahuan. ”Dengan begitu, tujuan akhir dunia-akhirat dapat tercapai,” kata Mbah Moen. Kegiatan lain yang juga harus diikuti santri adalah mudzakaroh. Mudzakaroh merupakan bentuk pembahasan secara mendalam pada kitab yang dikaji. Juga penerapannya pada permasalahan yang ada. Yakni meliputi mudzakaroh Fatchul Qorib, Fatchul Mu’in, Ibnu Aqil, Aljauharul Maknun, dan lain-lain. Masih banyak pula kegiatan lainnya. Ponpes Al-Anwar berkembang menjadi dua. Ponpes Al-Anwar I khusus bagi santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni. Ponpes Al-Anwar II sebagai wadah bagi santri yang ingin mempelajari sains dan teknologi berbasiskan ilmu agama. Ponpes Al-Anwar I terletak di Desa Karangmangu, Sarang, Rembang. Ponpes Al-Anwar II terletak di Dusun Kalipang Gondangrejo, Sarang, Rembang. Keduanya terpisah sejauh tiga kilometer. Di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Ponpes Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni Madrasah Tsanawiyah MTs Al-Anwar, sejak 15 September 2003. Tujuannya tidak hanya untuk mempelajari ilmu-ilmu umum, melainkan juga ilmu agama. Termasuk pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga kebahagiaan dunia-akhirat dapat dicapai. Pada 2006, MTs Al-Anwar meluluskan 121 siswa. Saat ini, MTs Al-Anwar memiliki 247 siswa dari kelas I sampai kelas III. Pada 21 September 2006, Ponpes Al-Anwar juga membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar. Pada tahun pertama, jumlah siswanya 74 orang, terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas putra 45 siswa dan kelas putri 29 siswi. Untuk menunjang kebutuhan di Ponpes Al-Anwar II, anak didik diberi pembekalan penunjang keterampilan. Antara lain pendidikan dan keterampilan otomotif, yang bekerja sama dengan tenaga terampil di bidangnya. Pembangunan sarana pelatihan otomotif ini ditempatkan di Desa Kalipang, berdekatan dengan Ponpes Al-Anwar II. Sumber Majalah Gatra Edisi 45 / XV 23 Sep 2009 Gambar & Tentang Admin Dipanggil Amix oleh keluarga dan teman-temannya. Pendiri sekaligus Admin Komunitas Blogger Rembang. Cuman iso copy paste terus edit-edit sithik kanggo Rembang. View all posts by Admin → Blog Twitter Facebook
KaosSantri Al-Anwar Sarang Super Premium Tshirt 100% Full Cotton Combed 30s. Rp120.000. Rp 58.800. 33 Terjual. KAB. TULUNGAGUNG. Produk Serupa. Wigo T-shirt Kaos Baju Original Premium Santri Pondok Pesantren Sarang Rembang Indonesia. Rp 47.000 - Rp 55.200. 17 Terjual. KAB. TULUNGAGUNG.
Pesantren terbaik di Rembang cukup banyak. Hal ini karena Rembang dikenal sebagai kota layaknya pasuruan, di mana banyak pesantren klasik yang ada di wilayah tersebut. Terutama karena wilayah pantura, di mana dulu Wali Songo memulai dakwahnya di wilayah pesisir. Pesantren terbaik di Rembang yang kami nilai berdasarkan proses pendidikan, sistem pesantren, alumni, juga berdasarkan kepopuleran yang beredar di masyarakat dan internet. Inilah lima pesantren terbaik di Rembang berdasarkan review Al Anwar, SarangRaudhatut Talibin, LatehAl Quran, Hidayat, LasemMa’hadul Ulum Asy Syariyah MUS, SarangPesantren An Nur, Lasem Al Anwar, Sarang Nama pesantren ini melambung dengan sering munculnya Mbah Maimun Zubair di kancah perpolitikan plus juga pengaruhnya yang cukup besar. Mbah Maimun memang sesepuh di pesantren yang dikenal dengan pendidikan klasik. Letaknya di Sarang, oleh sebab itu pondok ini sering disebut dengan pesantren Sarang, Rembang. Hampir semua tokoh nasional jika ingin masuk Jawa Tengah, selalu sowan ke pesantren ini. Calon presiden Jokowi dan Prabowo pun berkunjung ke pesantren ini. Yang istimewa dari pesantren ini adalah pendidikan dengan pola klasik yang biayanya cukup murah. Bayangkan untuk satu bulan biayanya hanya puluhan ribu rupiah saja. Sangat berbeda dengan pesantren-pesantren modern yang berbiaya hingga jutaan. Oleh sebab itu pesantren dengan santri berjumlah dua ribuan lebih ini tidak ragu kami masukkan sebagai salah satu pesantren terbaik di Rembang. Raudhatut Talibin, Lateh Anda mungkin sedikit asing mendengar nama pesantren Raudhatut Thalibin. Tapi Anda pasti tidak asing dengan seorang Gus Mus. Ya, pesantren ini sebenarnya lebih dikenal dengan pesantren Rembang Bisri Musthafa, pendiri dari pesantren tersebut. Namun demikian di era modern, pesantren ini justru namanya populer seiring naiknya popularitas Gus Mus terutama dengan karya tulisnya dalam bidang sastra. Anak pendiri pesantren Raudhatut Thalibin ini memang dikenal memiliki sair-sair menawan. Salah satu yang kami suka adalah negeri amplop. Pola pendidikan di pesantren Gus Mus ini adalah pola klasikal dengan model Bandongan dan Sorogan. Yaitu mengaji besar, dengan dipandu satu kyai yang membahas sebuah kitab. Namun demikian pola madrasah juga berkembang di pesantren ini dengan baik. Madrasah ibtidaiyah dll. Oleh sebab itu kami masukkan pesantren ini sebagai pesantren terbaik di Rembang. Al Quran, Kragan. Seperti umumnya pesantren di Rembang, pondok pesantren yang nomor tiga ini juga lebih dikenal karena pengasuh pesantrennya, Gus Baha’. Pondok pesantren al Quran, karena lebih banyak kajian Quran ini terletak di Narukan, Kragan. Pesantren ini adalah wujud dari cinta terhadap al Quran. Gus Baha’ dikenal sebagai seorang alim ulama yang memiliki kedalaman ilmu al Quran, namun beliau justru tidak mashur. Lebih senang dalam kajian keilmuan. Oleh sebab itu pesantren ini adalah pesantren terbaik dalam pendidikan Al Quran. sumber antara Al Hidayat, Lasem Nama Lasem adalah nama daerah. Lebih mashur dari nama pesantren Al Hidayat. Lasem juga dikenal sebagai sebuah daerah dengan komplek banyak pesantren. Al Hidayat adalah salah satu pionirnya. Berdiri sejak 1916, pesantren ini menjadi salah satu pesantren rujukan di Jawa Tengah. Sistem pendidikan yang ada di dalamnya klasik, khas sorogan dan bandongan. Pendidikannya pun bermodel ngaji kitab kuning dengan pendalaman alfiah, kitab fiqh, dan aqidah. Oleh sebab itu dari sini pula lahir banyak alim ulama. Saat ini ada sekitar 1500-an santri. Ada yang unik di pesantren Lasem. Karena pesantren ini dikenal sebagai salah satu tempat awal datangnya etnis China, maka disain pondok seperti kota pecinan, warna merah sangat dominan di pesantren ini. Yang dijunjung terutama adalah toleransi antar etnis. Cukup unik jika melihat dan berkeliling di dalamnya. Oleh sebab itu kami masukkan ke dalam salah satu pesantren terbaik di Rembang. Ma’hadul Ulum Asy Syariyah MUS, Sarang Pesantren ini memiliki santri berjumlah Di Bawah asuhan KH. Abdurrochim Ahmad. Pesantren ini tidak jauh dari Al Anwar dan memiliki jenjang pendidikan dari Tarbiyatul Athfal hingga dewasa. Bahkan santri putri berjumlah 400-an. Namun demikian, sayangnya tidak banyak berhasil kami gali informasi mendalam tentang pendidikan di pesantren ini. Akan tetapi kami tidak mengesampingkan bahwa MUS adalah salah satu yang terbaik di Rembang. Pesantren An Nur, Lasem Pesantren An Nur memiliki tempat yang sama dengan pesantren Al Hidayat, Lasem. Pesantren ini dikenal dengan karakter mirip dengan pesantren-pesantren klasik lainnya di wilayah Rembang. Namun karismatik Gus Qayyim cukup kuat. Terlebih adalah cucu Mbah Cholil, salah satu yang berperan dalam berdirinya Nahdhatul Ulama. Gus Qayyim dikenal sebagai seorang Kyai yang memperhatikan karakter. Beliau menyampaikan, orang berilmu cukup banyak, kyai punya pesantren cukup banyak, tapi yang berkarakter tidak banyak. Pesantren ini pada akhirnya memiliki santri ribuan. Gus Qoyyim memberikan pengajian Inilah beberapa pesantren terbaik di Rembang, yang bisa dijadikan tempat mengemban ilmu dan pendidikan terutama dalam aspek pendidikan Islam dengan model klasik. Jika ada kesalahan, atau tambahan informasi bisa ditulis di kolom komentar untuk kami revisi. Post Views
PEMBELAJARANFIQIH BERBASIS MASALAH MELALUI KEGIATAN MUSYAWARAH DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR SARANG REMBANG 22. 0. 0. SEJARAH ARSITEKTUR JEPANG. Atap adalah fitur dominan arsitektur tradisional Jepang 22. 13. 1.
JamalMa'mur Asmani & Miftahul Munif Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman 97 dan panduan berperilaku baik (akhlak) untuk umatnya.
. grr9iiz32r.pages.dev/745grr9iiz32r.pages.dev/727grr9iiz32r.pages.dev/61grr9iiz32r.pages.dev/766grr9iiz32r.pages.dev/545grr9iiz32r.pages.dev/260grr9iiz32r.pages.dev/551grr9iiz32r.pages.dev/453grr9iiz32r.pages.dev/68grr9iiz32r.pages.dev/70grr9iiz32r.pages.dev/110grr9iiz32r.pages.dev/669grr9iiz32r.pages.dev/403grr9iiz32r.pages.dev/975grr9iiz32r.pages.dev/711
biaya pondok pesantren al anwar sarang rembang